Mengenal singkat pembelajaran STEM

3 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
STEM
Iklan

Pendekatan pembelajaran STEM dipilih karena pada abad 21 sangat dibutuhkan keterampilan untuk hidup.

In this 21th century, it is essential to teach some skill that are useful for the next generation, so they can compare with other countries.

Perkembangan pendidikan abad 21 membutuhkan keterampilan berpikir yang meliputi ketrampilan berpikir logis, analitis,  kritis, dan kretif. Berfikir kreatif penting untuk mendukung keterampilan peserta didik di abad 21. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan kreatif adalah pendekatan pembelajaran STEM.

STEM merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan sains, teknologi, rekayasa dan matematika. Pembelajaran STEM adalah model pembelajaran sains yang mendorong peserta didik bekerja ilmiah ( scientific practices ) dan melakukan proses reka–cipta ( engineering practice ) dengan memanfaatkan teknologi serta matematika.

Pembelajaran STEM memberikan kesempatan peserta didik untuk memahami dunia secara terintegrasi, tidak mempelajari pengetahuan secara sepotong-potong dan implementasi secara terfrakmentasi.

Tujuan pengembangan pembelajaran STEM yaitu membangun fondasi yang kuat untuk literasi STEM, meningkatkan keragaman, kesetaraan dan inklusi dalam STEM, mempersiapkan tenaga kerja di bidang-bidang STEM untuk masa depan.

Pendekatan pembelajaran STEM dipilih karena keterampilan abad 21 ditekankan keterampilan hidup maka ditampilkan STEM. Kalau peserta didik diajarkan STEM maka peserta didik mendapatkan logika berpikir dari aspek sains, teknologi, modifikasi, dan matematika maka  dari ke-4 aspek ini seorang peserta didik pada abad 21 tidak hanya mempunyai pemikiran sains tetapi juga mempunyai institusi, memperbaiki kemampuan menghitung ( memiliki logika berhitung ).

Melalui pendekatan ini, peserta didik tidak hanya belajar konsep secara terpisah, tetapi menggabungkan berbagai disiplin ilmu untuk memecahkan masalah nyata di sekitar mereka. Proses ini mendorong peserta didik untuk berpikir ilmiah, mencipta solusi, serta mengembangkan produk atau inovasi yang bermanfaat.

Manfaat penerapan STEM antara lain:

  1. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif

Peserta didik dilatih untuk menganalisis masalah dan merancang solusi secara inovatif.

  1. Mendorong kolaborasi dan komunikasi

Proyek STEM biasanya dikerjakan secara berkelompok sehingga peserta didik belajar bekerja sama dan menyampaikan ide.

  1. Meningkatkan keterampilan problem solving

Peserta didik terbiasa menghadapi dan memecahkan permasalahan dunia nyata.

  1. Menumbuhkan minat terhadap bidang sains dan teknologi

Pembelajaran menjadi lebih menarik karena dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

  1. Menyiapkan peserta didik menghadapi dunia kerja masa depan

Dunia kerja modern membutuhkan individu yang mampu berpikir lintas disiplin dan beradaptasi dengan cepat.

Tahapan penerapan pendekatan STEM dalam pembelajaran biasanya mengikuti :

  1. Identifikasi Masalah

    Guru memunculkan permasalahan nyata yang dekat dengan        kehidupan siswa.

  1. Eksplorasi Konsep

Peserta didik mempelajari teori dan konsep sains yang relevan.

  1. Perancangan Solusi (Engineering Design)

Peserta didik merancang solusi atau model untuk mengatasi masalah.

  1. Pemanfaatan Teknologi

      Teknologi digunakan untuk mendukung proses penciptaan solusi.

  1. Perhitungan dan Analisis

Peserta didik menerapkan konsep matematika dalam perhitungan, pengukuran, dan evaluasi.

  1. Pembuatan dan Pengujian Produk

Solusi diwujudkan dalam bentuk nyata dan diuji efektivitasnya.

  1. Presentasi dan Refleksi

Peserta didik mempresentasikan hasil karya dan melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran.

Contoh Penerapan STEM di Sekolah yaitu pada pelajaran fisika.

Fisika dalam pembelajarannya sebagian besar dilakukan dengan cara melihat, mengamati atau melakukan eksperimen yang terkait dengan proses-proses terjadinya fenomena alam. Fisika juga merupakan salah satu ilmu dengan konsep dan rumus yang tidak dapat dipahami dengan mengingat – ingat ataupun menghafal saja, namun juga memerlukan kemampuan penalaran. Melalui penalaran, peserta didik mampu memahami hubungan antara fakta maupun konsep. Penggunaan konsep fisika dengan bentuk representasi yang tepat akan membuat peserta didik tidak hanya sekedar menghafal tetapi juga menguasai konsepnya.

Sebagai contoh, pada materi “Energi Terbarukan”. Guru dapat mengajak peserta didik mempelajari konsep energi matahari (Science), menggunakan panel surya mini (Technology), merancang alat pengisi daya dari tenaga surya (Engineering), dan menghitung efisiensi energi (Mathematics). Proyek ini tidak hanya mengasah kemampuan akademik, tetapi juga mendorong kreativitas dan inovasi peserta didik.

Pendekatan pembelajaran STEM merupakan strategi pendidikan modern yang sangat relevan dengan kebutuhan zaman. Melalui integrasi sains, teknologi, rekayasa, dan matematika, peserta didik tidak hanya memahami konsep teori tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

Dengan demikian, STEM merupakan pendekatan yang inovatif dan relevan untuk meningkatkan kualitas pendidikan fisika di sekolah. Implementasi STEM membantu peserta didik menghubungkan teori dengan praktik nyata, meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, serta mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global.

 

 Terima kasih, semoga bermanfaat.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Intan Bahriyah Maulidiyah

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler